Rabu, 09 Maret 2011

Tugas IBD manusia dan penderitaan


NAMA:ARDIAN FERDIANTO
KELAS:1IA09
NPM:50410992




MANUSIA DAN PENDERITAAN

Derita adalah sebuah kata yang lazim di gunakan oleh manusia sebagai pelarian dari rasa sakit atau pun berbagai hal yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu saya akan menjelaskan beberapa bagian mengenai penderitaan.

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansakerta yang artinya menahan atau menanggu. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.Penderitaan bisa dapat dari lahir batin. Intensitas penderitaan bertingakat-tingkat, ada yang berat maupun yang ringan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, yang dapat risiko hidup. Tuhan memberikan manusia sebuah kesenangan atau kebahagian kepada umatnya, tetapi juga dapat memberikan penderitaan yang terkkadang manusia sadar. Banyak berbagai kasus penderitaan terhadap dalam kehidupan. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam kehidupannya? Manusia dapat menyembuhkan penderitaannya dengan cara menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

Siksaan 
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Seseorang dapat mengalami siksaan, yang dapat menimbulkan penderitaan. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari yang sering banyak terjadi. Contohnya: terjadi pembunuhan, perkosaan, perampokan, dan lain-lain.


3 Siksaan yang Bersifat Psikis:
  • Kebimbangan, terjadi pada saat seseorang tidak dapat menentukan pilihan yang ia ambil atau tidak bias mengambil keputusan.
  • Kesepian, merupakan perasaan sepi, sendiri, meskipun berada di tempat yang ramai.
  • Ketakutan, adalah reaksi emosional terhadap budaya.

Kekalutan Mental
Secara sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah 

  • nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
  • nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Gejala-Gejala timbulnya kekalutan mental adalah sebagai berikut :
  • kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
  • terjadi konflik sosial budaya
  • Cara pematangan batin salah dengan memberi reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Ketakutan mental yang dialami seseorang dapat mendorong ke arah positif maupun negatif. Positif seperti trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup. Sedangkan yang berdampak negatif yaitu trauma yang dialami seseorang diperlarut sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat ketidaktercapaian apa yang diinginkan. Tahap Bentuk frustasi antara lain :
  • Agresi berupa kemarahan yang melupa luap akibat emosi yang tak terkendali secara fisik.
  • Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak – kanakan
  • Fikasi adalah peletakan pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap) misalnya membisu
  • Proyeksi merupakan usaha atau memproyeksikan kelemahan dan sikap – sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
  • Identifikasi adalah menyamakan diri sendiri dengan seseorang yang sudah sukses salam imaginasinya.
  • Narsisme adalah self love berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya superior daripada orang lain.
  • Autisme adalah menutup diri secara total dari dunia riil, dan tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat sinting.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut:
a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan dirinya lagi, misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang desa yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial over acting sebagai overcompensatie.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. 

Beberapa Bentuk frustasi antara lain :
1)    agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitamya.
2) regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil), misalnya dengan menjerit-jerit,menangis sampai meraung-raunganemecah barang-barang.
3) fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala pada benda keras.
4) proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
5) identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
6) narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7) autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, is puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting. Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1) kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara itu sebagian orang tidak mau tahu keperluan hidupnya, sebagian orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain akibat egoisme sebagai ciri masyarakat kota.
2) anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya, sehingga pada orang-orang usia tuapun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.
3) wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati atau perasaannya, tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut, sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum wanitalah yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibat gangguan kejiwaan) daripada kaum pria
4) orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya, dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan.
5) orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak


Opini
Menurut saya penderitaan adalah suatu bentuk perasaan kekecewaan atas segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia. Hampir semua manusia pernah merasakan apa itu penderitaan, tapi sedikit diantaranya yang ber empati terhadap penderitaan orang lain. Saat mereka menderita mereka akan menganggap diri mereka orang yang paling tidak beruntung di dunia ini, tetapi berbeda adanya ketika mereka berbahagia mereka akan melupakan apa itu penderitaan dan berusaha untuk tidak mengingatnya. Tapi apakah salah dengan mengingat penderitaan yang kita alami???menurut saya tidak, justru itu adalah sebuah cara agar kita mengerti dan berusaha membuat orang lain atau orang orang di sekitar kita sebisa mungkin untuk tidak merasakan penderitaan yang pernah kita rasakan , mustahil memang tetapi kalau banyak orang menyadari itu bukankah setidaknya kita bisa meringankan penderitaan orang lain. Tetapi kenapa justru beberapa orang membuat banyak orang lain menderita hanya untuk membuat dirinya tidak menderita. Ini sama saja dengan menjual jiwa sekumpulan orang untuk di tukar dengan jiwanya sendiri, sangat kejam hal ini dapat saya contohkan pada kasus korupsi yang sering terjadi di Indonesia. Para koruptor itu sebisa mungkin berusaha menjauhkan penderitaan dari dirinya dengan menumbalkan kepentingan orang banyak yang mungkin sudah menderita tanpa harus dia tambah.
Jadi menurut saya meskipun kita menderita berusahalah agar penderitaan kita tidak membuat orang lain gusar atau bahkan ikut menderita bersama kita, ataupun janganlah menghindari penderitaan tetapi dengan menumbuhkan lebih banyak penderitaan untuk orang lain.


Sumber :
http://id.wikipedia.org    
http://trimaaja.blogspot.com/ 
http://arisudaryatno.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan.html

0 komentar:

Posting Komentar